Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Sudah Terapkan Biodiesel 20%, Malaysia Kapan?

Giri Hartomo , Jurnalis-Jum'at, 14 Desember 2018 |17:09 WIB
RI Sudah Terapkan Biodiesel 20%, Malaysia Kapan?
Foto: Giri Hartomo
A
A
A

JAKARTA - Malaysia berkomitmen untuk segera menerapkan Bahan Bakar Biodiesel (Fatty Acid Methyl Ester/FAME) dengan kandungan minyak sawtit 20% atau yang biasa disebut B20. Hal tersebut dipastikan saat pertemuan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) beberapa waktu lalu.

Direktur Keuangan, Kepatuhan dan Manajemen Risiko Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Catur Arianto Widodo mengatakan, dalam pertemuan tersebut Malaysia baru akan menerapkan B20 dalam dua tahun mendatang. Artinya penerapan B20 di Malaysia baru bisa dilakukan pada tahun 2020.

Saat ini sendiri Malaysia memang belum menerapkan kebijakan B20. Adapun kebijakan yang sudah diterapkan di Malaysia hingga saat ini baru B10.

 Baca Juga: RI Desak Malaysia Terapkan Biodesel 20%

Sementara Indonesia sendiri sudah memulai untuk menjalankan kebijakan B20. Adapun kebijakan B20 sendiri diresmikan langsung oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution pada awal September 2018.

"Mereka komit (untuk terapkan B20). Mungkin 2 tahun dari sekarang ya," ujarnya saat ditemui di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Jumat (14/12/2018).

Menurut Catur, ada beberapa hal yang menyebabkan Malaysia belum menerapkan B20. Meskipun begitu dirinya tidak bisa membeberkan alasan mengapa Malaysia belum menerapkan kebaijakan B20.

"Itu (alasannya) tanya pak Menko (Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution) saja deh," ucapnya.

 Baca Juga: Menko Darmin Minta Pertamina Jangan Setengah-Setengah soal B20

Sementara itu, Direktur Penyaluran Dana BPDPKS Edi Wibowo mengatakan, untuk saat ini Malaysia sendiri baru menjalankan kebijakan B10. Oleh karena itu, Indonesia akan terus mengawal sekaligus mendorong agar Malaysia bisa segera menerapkan kebijakan B20.

Sebagai infromasi, penerapan B20 sendiri sebagai salah satu bagi Indonesia dan Malaysia untuk melawan kampanye hitam terhadap produk sawit oleh negara-negara Eropa. Selain itu kebijakan B20 ini juga sebagai salah satu langkah agar produk sawit asal Indonesia maupun Malaysia bisa terserap.

"Malaysia itu baru B10. Ya kita akan terus dorong lah agar Malaysia bisa segera menerapkan itu (B20)," ucapnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement