JAKARTA - Faktor keselamatan dalam mengoperasikan fasilitas nuklir khususnya reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) menjadi hal yang utama. Maka itu, dalam membuat desain reaktor nuklir harus mengedepankan faktor keselamatan dengan berbagai jenis kemungkinan terjadinya kecelakaan yang dapat membahayakan pekerja, masyarakat, dan lingkungan.
Hal ini disampaikan Peneliti Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Anhar Riza Antariksawan dalam pengukuhannya sebagai Profesor Riset di Gedung Badan Tenaga Nuklir Nasional.
"Kecelakaan dasar desain adalah kecelakaan yang dapat terjadi pada masa reaktor hidup dan dijadikan dasar untuk desain sistem keselamatan, sedangkan kecelakaan parah adalah kecelakaann yang melibatkan kerusakan pada bahan bakar reaktor," ujarnya di Jakarta, Kamis (27/12/2018).
Baca Juga: Unit Reaktor Nuklir Terapung Pertama di Dunia Mulai Dihidupkan
Anhar menjelaskan, seiring dengan berjalannya waktu dan belajar dari pengalaman terhadap kecelakaan nuklir yang pernah terjadi, teknologi keselamatan reaktor telah mengalami perkembangan.
"Tujuan dari pengembangan teknologi keselamatan reaktor nuklir ini adalah untuk menjamin bahwa penempatan dan operasi reaktor nuklir mampu memenuhi prinsip dan persyaratan keselamatan, kesehatan, dan proteksi radiasi," tuturnya.