Dia menuturkan, secara numerik melalui aplikasi komputer, mekanisme dan fenomena fisis kecelakaan parah dapat dimodelkan. Sehingga dengan demikian kondisi kecelakaan pada sebuah PLTN khususnya yang menggunakan pendingin air dapat dianalisis dan dapat dintisipasi penanganannya.
"Saya berharap simulasi eksperimental dan numerik aspek termohidrolik dalam bidang keselamatan reaktor nuklir memiliki peran saling melengkapi, sehingga kedua model ini harus dikembangkan secara sinergi," tambahanya.
Saat ini, tutur dia, Batan, telah memiliki berbagai fasilitas eksperimental dan program perhitungan komputer terkait dengan kecelakaan PLTN. Di mana dengan menyinergikan kegiatan simulasi eksperimental dan numerik serta melibatkan jejaring lembaga penelitian terkait, kegiatan riset yang lebih komprehensif di bidang keselamatan PLTN dapat dirancang dan dilaksanakan dengan baik.
"Jika hal itu dapat dilakukan, kontribusi saintifik dan sekaligus dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di bidang penguasaan teknologi keselamatan reaktor nuklir. Selain itu, dapat menunjang peran Batan sebagai technical support organization di bidang energi nuklir," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)