Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menko Darmin hingga Sri Mulyani Buka Perdagangan Saham 2019

Giri Hartomo , Jurnalis-Rabu, 02 Januari 2019 |08:29 WIB
Menko Darmin hingga Sri Mulyani Buka Perdagangan Saham 2019
Bursa Efek Indonesia. Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution akan membuka perdagangan saham 2019 di Bursa Efek Indonesia pada pagi ini. Nantinya Darmin akan didampingi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso hingga Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi.

Berdasarkan agenda yang diterima Okezone, Rabu (2/1/2019), rencanannya Menko Darmin hingga Sri Mulyani akan membuka perdagangan bursa pada pukul 09.00 WIB. Pembukaan perdagangan pada pagi hari ini akan ditandai dengan pemencetan sirine dan dilanjutkan oleh sambutan dari Menko Darmin.

Baca Juga: BEI Bakal Luncurkan Indeks Baru IDX80

Sebagai informasi, Perdagangan saham 2019 akan dibuka hari ini. Pada pembukaan perdagangan pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan menguat di kisaran 6.260-6.300.

Seperti diketahui, penutupan IHSG di akhir tahun 2018 juga mengalami penguatan ke level 6.194 . Penguatan ini adalah fenomena window dressing yang biasa terjadi dari akhir tahun hingga awal tahun. Fenomena ini dikaitkan dengan perombakan portfolio oleh manajer investasi sehingga terlihat menarik bagi investor khususnya asing.

"Saat bursa tutup nett buy asing tembus Rp857 miliar. Artinya kenaikan IHSG karena window dressing belum cerminkan faktor fundamental,” jelas Ekonom Indef Bhima Yudhistira kepada Okezone, Rabu (2/1/2019)

Penguatan IHSG juga kata Bhima mengekor bursa saham AS Wall Street yang menguat setelah sebelumnya terkoreksi cukup dalam. Investor mulai masuk setelah harga saham di AS dijual dalam posisi murah.

Baca Juga: BEI Sematkan Notasi Khusus ke Perusahaan Bermasalah

Dari dalam negeri, ada proyeksi inflasi 2018 yang cukup rendah di bawah target 3,5% yoy. Inflasi yang rendah ini menjadi daya tarik investor di saat yield surat berharga tinggi.

Selain itu, ada sinyal positif yang datang dari APBN yang mencatat penerimaan negara 100% dari target dan defisit di bawah 2,19%.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement