"Ketiga yaitu current account deficit (CAD) atau defisit transaksi berjalan tahun ini bakal lebih rendah jika dibandingkan 2018. Dan faktor terakhir yaitu mekanisme pasar yang semakin berkembang tidak hanya spot, swap maupun di DNDF," ungkapnya.
Baca Juga: Gubernur BI Yakin Rupiah Lebih Perkasa di Tahun Politik
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan bahwa nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di 2018 sangat terkendali stabil dengan depresiasi yang kurang dari 6% atau 5,9%. Di mana itu jauh lebih rendah dari depresiasi yang dialami India.
"Maupun negara-negara lain, termasuk seperti, Brazil, Afrika Selatan, Turki, maupun Argentina," ujarnya di Gedung BI Jakarta. (dni)
(Widi Agustian)