 
                Selain faktor kenaikan frekuensi kapal dan barang yang masuk ke pelabuhan Makassar, tertundanya aktivitas bongkar muat belasan kapal ini juga terjadi akibat berkurangnya peralatan di TPM. Pasalnya, sebagian peralatan sudah dipindahkan ke terminal baru, yaitu Makassar New Port (MNP) yang sudah diuji coba pada 2 November tahun lalu. Masalahnya, lanjut dia, aktivitas kapal menuju MNP tidak mulus lantaran jalur menuju terminal baru ini cukup dangkal sehingga mayoritas kapal pengangkut peti kemas lebih memilih untuk bongkar muat di terminal lama.
“Untuk mengantisipasi masalah ini, kita alihkan bongkar muat sebagian kapal ke terminal multipurpose,” imbuh Harno.
Berdasarkan data di TPM, beberapa kapal yang kini sedang antre adalah Maratus Menado yang akan bongkar 522 boks peti kemas dan muat 540 boks peti kemas. Kapal Strait Mas bongkar 510 boks dan muat 243 boks, sementara kapal CTP Innovation akan bongkar 358 boks dan muat 392 boks.
(Feby Novalius)