Namun, May dan kabinetnya berulangkali menolak referendum baru yang dianggap bisa semakin memecah belah Inggris dan mengkhianati para pemilih yang telah mendukung Brexit pada referendum 2016.
Kebuntuan itu dapat membuat Inggris tidak memiliki kesepakatan saat keluar dari UE dalam waktu kurang dari empat pekan. Skenario ini sangat dikhawatirkan sektor bisnis karena bisa mengakibatkan bencana ekonomi bagi Inggris.
Ketidakpastian politik dan ekonomi terkait Brexit memiliki dampak nyata. Data yang dirilis menunjukkan penurunan belanja konsumen, penurunan harga rumah, dan pertumbuhan pesimisme dalam keuangan rumah tangga.
(dni)