Pertama, tidak adanya stimulus fiskal sehingga akan menyebabkan geliat ekonomi AS tidak setinggi sebelumnya. “Diperkirakan tahun 2019 ekonomi AS akan turun dari 2,5% menjadi 2%,” ujar Perry di Jakarta, kemarin.
Kedua, hal tersebut akan menurunkan confidence pasar terhadap kinerja ekonomi AS ke depannya. Karena itu, terjadi koreksi di harga saham yang kemudian memberikan dampak kurang bagus terhadap keuangan AS. Akan tetapi, perlu dicermati sekarang adalah bagaimana kelanjutan positif dari perundingan perdagangan antara AS-China.
“Kan semakin hari semakin ada tanda titik temu untuk mencari kesepakatan- kesepakatan. Kan ketegangan AS-China akan memberikan dampak negatif terhadap ekonomi kedua negara itu,” ujarnya.
Menurut Perry, ekonomi AS dan China akan lebih rendah kalau ketegangan terus terjadi dan hal itu tidak baik bagi pertumbuhan ekonomi global.
“Namun, berita positif ada tanda-tanda perundingan perdagangan. Semoga itu tidak memperburuk situasi dan keuangan global,” ungkap dia. (Kunthi Fahmar Sandy)
(Dani Jumadil Akhir)