Rudiantara menambahkan, ada beberapa alasan mengapa Go-Jek memilih Filipina sebagai pelabuhan selanjutnya. Salah satu yang paling utama adalah karakteristik antara Jakarta dan Filipina yang hampir sama dengan Jakarta.
"Karena karakteristik Manila yang macet dan sama dengan kota di Indonesia. Jadi kita berpikirnya juga harus demikian," jelasnya.
Rudiantara mengatakan saat ini pemerintah bersama dengan Go-Jek terus melakukan negosiasi dengan pemerintah Filipina. Pasalnya, untuk mengaspal di Filipina, Go-Jek terhambat oleh aturan yang ada di sana.
Salah satu yang akan dijadikan sebagai bahan negosiasi adalah program satu juta rumah milik Indonesia. Nantiya, pemerintah menawarkan kepada Filipina agar perusahaan properti di sana bisa masuk dan menggarap proyek satu juta rumah di Indonesia.