Baca Juga: 5 Jalur Kereta Jawa Barat "Hidup Kembali", Ini Daftarnya
Tak hanya itu, pihaknya juga akan melakukan penambahan volume barang yang diangkut. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memperluas pemasaran dengan menggandeng beberapa asosiasi angkutan ritel, corporate dengan mitra angkutan baru dan eksisting.
Menurut Dadan, pihaknya juga akan mengusulkan kerjasama dengan skema (tarif, pembayaran, target angkutan) yang menarik. Lalu ada juga dengan cara meningkatkan penetrasi langsung ke perusahaan potensial dan usaha yang terakhir adalah dengan meningkatkan sinergi dengan perusahaan BUMN dan logisitik.
"Strategi angkutan logistik. Kita harus penerima ke konsumen langsung, tidak ke vendor, pabrikan langsung datang siapa gerbong-gerbong dan lokomotif. Tahun ini kami masih menunggu kedatangan yang baru. 2019 atau 2020 ada lokomotif baru. Kami harapkan nanti kami ada lokomotif dari beberapa yang rencana akan dihapus. Kami evaluasi kereta-kereta yang kurang diminati," jelasnya.
(Feby Novalius)