Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ada Program DP 0%, BI Yakin Properti Bangkit di 2019

Giri Hartomo , Jurnalis-Kamis, 24 Januari 2019 |13:55 WIB
Ada Program DP 0%, BI Yakin Properti Bangkit di 2019
Ilustrasi: Foto Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) optimis sektor properti di 2019 akan mengalami pertumbuhan. Optimisme menyusul kebijakan dari BI memberikan relaksasi agar sektor properti bisa kembali bangkit di tahun ini.

Manager Departemen Makro Prudential Bank Indonesia Bayu Adi Gunawan mengatakan, beberapa kebijakan yang dilakukan guna memberikan relaksasi untuk sektor properti adalah seperti pelonggaran Loan to Value (LTV). Seperti diketahui BI memberikan pelonggaran Down Payment (DP) 0%.

"Kelonggaran LTV di 2018, fasilitas pertama, rasio LTV diserahkan kepada bank. Tergantung manajemen risiko tiap tiap bank. Dari perkembangannya. Tipe 70 ke atas itu DP-nya 20-30%," ujarnya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Baca Juga: Ternyata Menantu Presiden Jokowi Bisnis Properti, tapi Masih Kelas Menengah

Kebijakan lainnya juga ikut dikeluarkan oleh pemerintah adalah seperti penghapusan PPnBP barang mewah properti. Di sisi lain, warga negara asing juga diperbolehkan memiliki properti dengan syarat harus di atas Rp10 miliar.

Ditambah lagi pemerintah juga mengeluarkan kebijakan Onilne Single Submission (OSS) untuk perizinannya. Dikeluarkannya OSS ini bisa membuat perizinan membangun properti semakin mudah.

Di sisi lain, minat beli dari generasi Milenial juga mulai tumbuh. Pada 2018 lalu saja, market usia muda masih mendominasi dan terus meningkat. Sementara usia 36-45 tahun justru mengalami penurunan.

Baca Juga: 3 Biaya yang Harus Dipersiapkan Saat Membangun Rumah

"Usia muda (Milenial) mulai meningkat dominasinya 2014-2017 pangsanya cukup meningkat. 36-45 tahun pasarnya lebih menurun. Tipe 22-70 rumah tapak dan rusun dominasi anak muda. Anak muda punya aware dengan nyicil rumah," jelas Bayu.

Sementara jika dilihat dari pekerjaannya lanjut Bayu, pekerja korporasi publik masih mendominasi. Sales-nya sekitar 4% dari sales keseluruhan di 2017.

"Anomalinya kinerja korporasi publik properti 2018 memang menurun. Tumbuh tapi tumbuh melambat. Sales-nya bagus 2017 kemari, tapi 2018 growth sales-nya cuma 4% demand katanya memang kurang," jelasnya.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement