Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sistem Keuangan Indonesia Normal dan Berjalan Baik, Ini Buktinya

Giri Hartomo , Jurnalis-Selasa, 29 Januari 2019 |11:34 WIB
Sistem Keuangan Indonesia Normal dan Berjalan Baik, Ini Buktinya
Foto: Okezone
A
A
A

JAKARTA - Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) melaporkan hasil rapat reguler pada triwulan I-2019. Rapat tersebut untuk membahas mengenai sistem keuangan di tanah air

Seluruh anggota KSSK yang terdiri atas Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar rapat di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Senin malam, pukul 19.30-23.00 WIB.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, dari hasil rapat tersebut seluruh anggota KSSK menyimpulkan jika kondisi sistem keuangan Tanah Air berjalan normal. Meskipun selama 2018, diterpa banyak isu dari ekonomi global.

"Dari saya, keseluruhan aspek yang dilihat KSSK, menunjukkan sistem keuangan kita dalam kondisi normal dan berjalan baik," ujarnya, dalam acara konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/1/2019).

Baca Juga: Sri Mulyani: Kondisi Perekonomian Normal pada Kuartal IV-2018

Dia mencontohkan, di bidang fiskal menunjukkan pencapaian yang lebih baik di 2018. Hal tersebut tercermin dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 yang semakin kredibel. Sampai dengan triwulan IV-2018, realisasi pendapatan negara mencapai Rp1.942,34 triliun melebihi target yang ditetapkan.

Sementara itu. belanja negara yang terealisasi dengan optimal mencapai Rp2.202,24 triliun dan telah mendukung pencapaian target pembangunan pada 2018. Dengan realisasi tersebut defisit anggaran tercatat sebesar 176% terhadap PDB, angka tersebut jauh lebih baik dari target APBN 2018 sebesar 2,19% maupun defisit anggaran tahun sebelumnya sebesar 2,5%, didukung oleh keseimbangan primer yang mendekati positif.

Angka defisit cukup terjaga di tengah tingginya kebutuhan pembiayaan untuk meningkatkan daya saing bangsa melalui pembangunan infrastruktur. Untuk mendukung keberlanjutan kinerja pelaksanaan anggaran tersebut kehati-hatian dan akuntabilitas dalam pengelolaan utang terus dijaga. Pada 2018, realisasi pembiayaan utang lebih rendah Rp32,5 triliun dari targetnya dan tumbuh negatif dari tahun sebelumnya.

"Fiskal tahun 2018 kita tutup dengan sangat baik penerimaan negara 102,5%, penerimaan pajak meningkat," ucapnya.

Baca Juga: Gubernur BI Minta ISEI Perkuat Sinergi dengan Pemerintah

Sementara itu, indikator baiknya sistem keuangan adalah pertama di bidang moneter. Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan kinerja di bidang moneter, sudah cukup bagus meskipun ada beberapa tekanan terhadap nilai tukar pada akhir 2018 lalu.

Namun menjelang pergantian tahun, justru pergerakan nilai tukar rRupiah mengarah positif. Hal tersebut tidak terlepas dari kebijakan suku bunga yang dinaikkan oleh Bank Indonesia hingga ke level 6% hingga akhir tahun 2018 lalu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement