JAKARTA - Komite Nasional Keuangan Syariah (KNKS) sudah bekerja selama tiga minggu sejak dilantik pada 3 Januari lalu. KNKS pun menentukan beberapa target yang akan dilakukan, salah satunya ingin industri keuangan dan ekonomi syariah Indonesia bisa berkembang dan mengalahkan Malaysia.
”KNKS menyadari daya serap dan kapasitas keuangan syariah belum besar, juga jenis- jenis produknya, dan instrumen keuangannya masih bervariasi dan belum mendalam, sehingga perlu ada diversifikasi serta pendalaman jenis- jenis produknya,” kata Direktur Hukum, Promosi, dan Hubungan Eksternal KNKS Taufik Hidayat di ruang kerjanya di Jakarta kemarin. Menurut Taufik, KNKS memandang perbankan syariah perlu diperbesar perannya.
Baca Juga: Halal dan Untung, Ini 5 Jenis Investasi Syariah
Di sisi lain, KNKS memahami bahwa untuk memperbesar perbankan syariah memerlukan modal yang besar. Artinya, semakin besar suatu bank, maka kapasitas penyerapannya juga semakin besar. Sementara dana yang beredar di masyarakat saat ini masih banyak diserap di perbankan konvensional. ”KNKS juga menginginkan perbankan syariah Indonesia bisa menarik dana-dana dari luar atau menjadi global hub yang selama ini relatif dikuasai Malaysia. Padahal, Indonesia mempunyai potensi besar untuk mengembangkan sektor keuangan dan ekonomi syariah dengan modal penduduk besar, wilayah besar, dan ekonomi juga besar,” kata Taufik.