Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kekayaan Miliarder Dunia Naik 2% Sepanjang 2018

Mulyani , Jurnalis-Kamis, 31 Januari 2019 |12:39 WIB
Kekayaan Miliarder Dunia Naik 2% Sepanjang 2018
Ilustrasi Orang Kaya (Foto: Shutterstock)
A
A
A

Bagaimana mereka menghasilkan uang?

Hanya sebagian kecil dari orang terkaya di dunia yang mendapatkan kekayaannya dari warisan. Mayoritas bertanggung jawab untuk menciptakan sendiri usahanya untuk menghasilkan seluruh kekayaan mereka.

Hampir 84% individu berpenghasilan tinggi mendapatkan kekayaan dari usahanya sendiri. Hanya sekitar 5% yang dihasilkan dari warisan dan sekitar 12% memiliki kekayaan gabungan dari warisan dan usahanya.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa meskipun ketidaksetaraan telah meningkat dalam beberapa dekade terakhir, selama beberapa abad terakhir kekayaan warisan telah menurun dan proporsi orang kaya yang kekayaannya sebagian besar hasil sendiri terus meningkat.

Di antara industri tempat orang kaya bekerja, karir yang unggul yakni keuangan, bisnis, dan investasi, diikuti oleh manufaktur, teknologi, layanan bisnis, dan konstruksi.

Lalu, apa yang mereka lakukan dengan uang mereka?

Orang-orang terkaya di dunia biasanya menyumbangkan beberapa uang mereka kepada yang membutuhkan atau biasa disebut filantropis. Hal ini biasa dilakukan terutama di kalangan superkaya. Sebanyak 36% orang kaya dan 57% orang superkaya menjadikan pemberian amal sebagai salah satu kepentingan mereka.

Sebagai contoh, tahun lalu Jeff dan Mackenzie Bezos menyumbangkan USD2 miliar untuk membantu para tunawisma dan Michael Bloomberg memberikan USD1,8 miliar kepada John Hopkins University untuk bantuan keuangan.

Menurut laporan Wealth-X, bagi sebagian besar individu berpenghasilan tinggi, memberi adalah prioritas. Namun, ketika krisis keuangan global hingga saat ini mulai pulih, memberi jauh lebih sedikit dari yang sebelumnya.

Di Amerika, pemberian amal melambat karena masalah ekonomi, juga dampak dari Undang-Undang (UU) Pemotongan Pajak dan Pekerjaan tahun 2017. UU meningkatkan deduksi yang standar, dan diharapkan dapat mengurangi jumlah pengembalian pajak yang merinci pengurangan untuk hadiah amal dari sekitar 37 juta sebelum UU menjadi 16 juta pada tahun 2018, menurut kebijakan pajak.

Penyebab amal yang paling populer di kalangan orang kaya tahun lalu adalah untuk mendukung pendidikan, layanan sosial, seni dan budaya, serta kesehatan.

(Feby Novalius)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement