JAKARTA – Pembangunan konstruksi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung memasuki babak baru. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pengelola kereta cepat Bandung-Jakarta, baru saja mendatangkan tunnel boring machine (TBM) atau alat bor raksasa dari China.
Alat yang dikirim dari Zhang - huabang Wharf, Shanghai, China dengan kapal “Phoenix Pine” melalui Tanjung Priok itu, kini telah berada di lokasi tunnel #1 Halim Km 3+600, Jakarta. Selanjutnya, alat tersebut akan dioperasikan Maret mendatang untuk membuat dua jalur terowongan kereta cepat. “Kita patut berbangga, TBM ini adalah yang terbesar yang pernah ada di Indonesia. Saya yakin progres pembangunan yang ditargetkan 60% dapat tercapai. Kami berterima kasih kepada segenap pihak yang telah membantu kelancaran kedatangan TBM kereta cepat Jakarta - Bandung,” ujar Direktur Utama PT KCIC Chandra Dwi Putra dalam keterangan ter tulisnya kemarin.
Baca Juga: Malaysia Negosiasikan Proyek Kereta China Senilai USD20 Miliar
Alat bor raksasa TBM akan beroperasi dengan metode shield tunneling di daerah Halim dengan target pengerjaan terowongan sepanjang 1.885 meter. Titik ini merupakan satu dari 22 titik penting pengerjaan konstruk si kereta cepat Bandung- Jakarta yang menelan investasi total sekitar USD6,07 miliar itu. Metode shield tunneling digunakan karena daerah ini merupakan titik kritis yang bertepatan dengan jalan tol Cikampek dan overpass jalan arteri Jatiwaringin. Kawasan ini merupakan titik terpadat mobilisasi warga Jakarta ke daerah Bekasi dan Bandung.
Chandra mengakui, pengoperasian alat bor berbobot 3.649 ton dengan diameter 13,19 m dan panjang mencapai 105 meter ini, diyakini tidak akan menghambat lalu lintas tol Jakarta-Cikampek karena tingkat keamanan metode pengerjaan shield tunneling jauh lebih tinggi dibandingkan dengan metode drill, blasting, atau metode lainnya. Metode ini bekerja seperti cacing bawah tanah yang pengerjaannya dilakukan tanpa mengganggu aktivitas yang ada di atasnya. Selain itu, TBM juga di gunakan pada titik ini karena sesuai dengan aturan Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) Bandara Halim Perdanakusuma yang mengatur ketinggian bangunan dan kemungkinan mengganggu operasional penerbangan.
Pengeboran 24 Jam Tanpa Henti
Sebelum digunakan, alat bor raksasa TBM memerlukan waktu perakitan selama 45 hari, dengan target pengoperasian pada Maret 2019. Saat operasional nanti, bor raksasa ini akan bekerja secara signifikan dengan pengeboran selama 24 jam tanpa henti. “Optimalisasi pengeboran pada titik ini rata-rata sebesar 8-10 meter per hari sehingga di harapkan dapat mempercepat pekerjaan di titik ini,” ungkap Chandra. Dia juga menegaskan, komitmen perusahaannya untuk menyelesaikan pekerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini pada 2021.