Sementara itu, konsumsi makanan dan minuman selain restoran tercatat tumbuh melambat pada 2018 sebesar 4,81% dibandingkan kuartal III-2018 5,22% dan periode yang sama tahun lalu 5,36%. Sektor kesehatan juga melambat hanya tumbuh 4,82% di 2018 atau 5,36% di kuartal III-2018 dan periode yang sama tahun lalu 5,52%.
Meski demikian, sektor transportasi dan komunikasi tumbuh apik 6,14% di 2018 atau 5,40% di kuartal III-2018 dan 5,04% periode yang sama tahun lalu.
"Makanan dan minuman selain restoran sekarang tumbuh melambat jadi 4,81%," jelas Kecuk.
Sementara dari sisi investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) tumbuh melambat 6,01% atau berkontribusi 2,17% terhadap perekonomian 2018. Kemudian konsumsi pemerintah tumbuh 4,56% atau berkontribusi 0,38% terhadap perekonomian di 2018 .
Di sisi lain, kinerja ekspor tumbuh melambat 4,33% selama 2018 atau berkontribusi 0,99% pada perekonomian. Namun masih kalah dari pertumbuhan impor yang sebesar 7,10%.
"Tentunya ini masih menjadi peer pemerintah karena akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi," kata Kecuk.
(Feby Novalius)