JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memanggil Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati untuk meminta kejelasan harga avtur di dalam negeri.
Sebab, Jokowi sudah menerima banyak keluhan terkait tingginya harga tiket pesawat untuk penerbangan di dalam negeri.
Menurut Presiden, tingginya harga tiket pesawat ini karena harga bahan bakar pesawat yaitu avtur di Indonesia ternyata sangat mahal.
Baca Juga: Kagetnya Jokowi Harga Tiket Pesawat Mahal karena Avtur Dimonopoli
Apa benar harga avtur yang dijual Pertamina lebih mahal karena dimonopoli?
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan menjelaskan, harga avtur di Indonesia masih terbilang murah dibandingkan dengan Singapura.
“Saya kira Pertamina bukan memonopoli avtur tetapi karena mereka yang bisa men-supply ke semua bandara di Indonesia,” ujar Mamit saat dihubungi Okezone, Jakarta, Selasa (12/2/2019).
Baca Juga: Menteri Jonan Minta Harga Avtur Pertamina Lebih Murah Dibanding Negara Lain
Mamit menambahkan, harga avtur milik Pertamina tidak lebih mahal dibandingkan negara lain. Sebagai perbandingannya, harga avtur Pertamina di Bandara Soekarno-Hatta USD42,3 sen per liter sedangkan di Changi harganya 53,8 sen per liter.
“Perlu dipahami juga, Pertamina harus men-supply avtur ke bandara yang masuk kategori remote (terdalam), sehingga mereka harus melakukan subdisi silang. Jika swasta ingin masuk,maka mereka harus bermain di wilayah remote (terdalam) juga,” katanya.
Baca Juga: Diduga Monopoli Harga Avtur, Jokowi 'Sentil' Pertamina
Sekadar informasi, berdasarkan data WFS Shell dan China National Aviation Fuel (CNAF) dan Blue Sky yang selalu diterbitkan secara periodik, harga avtur Pertamina di Soekarno Hatta USD42,3 sen per liter.
Harga tersebut lebih murah dibandingkan dengan beberapa harga avtur di bandara internasional lainnya, seperti Changi, Singapura sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia yang mencapai USD56,8 sen per liter, dan bandara di China yang sebesar USD46,13 sen per liter-nya.
Bahkan harga avtur Pertamina ini, perbandingannya dua kali lipat lebih murah dibanding bandara SYD Kingsford di Australia dengan harga USD103,11 sen per liter.
(Dani Jumadil Akhir)