JAKARTA - Transportasi massal, LRT Jabodebek ditargetkan beroperasi Maret 2021. Progres konstruksi proyek tersebut sudah mencapai 58%.
Direktur Operasional II Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan, jika sudah beroperasi nanti diharapkan bisa mengurai kemacetan di Jabodetabek. Sebab, ditargetkan jumlah penumpang LRT Jabodebek bisa mengangkut 500.000 penumpang setiap harinya.
"LRT nanti minimal bisa mampu mengangkut 500.000 penumpang per hari," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (15/2/2019).
Baca Juga: Terintegrasi, Naik LRT, MRT hingga Transjakarta Bisa Sekali Bayar Rp15.000?
Menurut Pundjung, untuk memastikan agar bisa mencapai target 500.000 penumpang per harinya tidaklah mudah. Karena pihaknya harus memastikan agar waktu tempuh bisa tepat waktu.
Pundjung memastikan, nantinya waktu tempuh dari ujung ke ujung (Bekasi Timur-Dukuh Atas dan Cibubur-Dukuh Atas) adalah sekitar 40 menit. Waktu tersebut diharapkan bisa menjadi daya tarik karena jika melewati jalur tersebut dengan menggunakan kendaraan pribadi bisa lebih dari angka tersebut.
"Untuk bisa capai 500.000 sistemnya seperti apa? Supaya bisa travelling time, waktu perjalanan dari ujung ke ujung 40 menit," jelasnya.
Baca Juga: Tarif LRT Jabodebek Diusul Flat Rp10.000
Pundjung menjelaskan, untuk memastikan agar tidak mengalami molor, pihaknya menyebut waktu tunggu di masing-masing stasiun sekitar 3 menit. Ditambah lagi, sistem persinyalan juga sudah disiapkan sedemikan rupa agar tidak mengalami molor.
"Setiap 3 menit ada kereta supaya bisa angkut 500.000 per hari," jelasnya.
(Feby Novalius)