”Masih belum ada yang baru. Masih tahap prastudi kelayakan (feasibility studies) untuk mengetahui apakah perpanjangan trase cukup menguntungkan atau tidak,” ucapnya. Dia menilai keberadaan MRT penting bagi warganya. Apalagi, 50% warga Tangsel bekerja di Jakarta sehingga membutuhkan moda transportasi massal yang memadai. ”Permintaan warga, saya, dan juga Pemkot Tangsel berharap Terminal Lebak Bulus berganti menjadi intinya (depo) MRT. Harapan kami MRT tidak berhenti sampai Lebak Bulus, tapi dilanjut ke Ciputat dan wilayah sekitarnya,” katanya.
Sebelumnya Direktur Utama PT MRT Jakarta William Syahbandar menuturkan, studi kelayakan rute MRT Lebak Bulus -Tangsel segera dilaksanakan. Dia menunggu penetapan MRT Jakarta sebagai penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) agar bisa melakukan kajian. ”Begitu PJPK diberikan kami akan mendorong untuk melaksanakan FS,” katanya beberapa waktu lalu. Dalam studi tersebut akan dilihat kelayakan proyek dari sisi ekonomi apalagi skema kerja sama yang dipakai adalah business to business (B2B).
Secara teknis akan ada empat skenario rute yang dikembangkan. Adapun panjang lintasan per jalur bervariasi antara 13-20 km. ”Akan dipilih jalur mana atau skenario yang paling ekonomis atau paling feasible . Kemudian, juga dilihat dari jalur itu pilihannya seperti apa, jumlah penumpang yang diangkut seperti apa, apakah jalur yang tepat itu MRT atau LRT atau moda transportasi lainnya,” ujar William.
(Hasan Kurniawan/Yan Yusuf)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)