Sementara itu, Syamsu Alam, Ketua Alumni Teknik Geologi ITB, mengatakan hingga 2050 kebutuhan migas khususnya minyak secara persentase belum berkurang secara signifikan dan mencapai 2 juta-3 juta barel per hari (bph).
Baca Juga: Disayangkan, Defisit Migas Tak Dibahas Dalam Debat Capres
Di sisi lain, jika melihat cadangan Indonesia 3,5 miliar BOE atau hanya 0,2% dari cadangan minyak dunia, sehingga butuh usaha luar biasa agar produksi nasional bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Kita harus ingat, produksi minyak saat ini 800 ribu barel per hari itu yang 200 ribu bph berasal dari Banyu Urip. Kalau tidak ada Banyu Urip, produksi hanya 500 ribuan. Kalau tidak menemukan Banyu Urip lainnya, kita akan menghadapi masalah besar nantinya,” ujar Syamsu.
(Dani Jumadil Akhir)