JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menilai pertumbuhan ekonomi dunia masih melambat namun disertai dengan berkurangnya ketidakpastian pasar keuangan global.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan Pertumbuhan ekonomi AS melambat dipengaruhi oleh terbatasnya stimulus fiskal, permasalahan struktural tenaga kerja, dan menurunnya keyakinan pelaku usaha.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi China 2018 Hanya 6,6%, Terendah dalam 28 Tahun
“Pertumbuhan ekonomi Eropa juga melambat, antara lain dipengaruhi oleh berlanjutnya permasalahan struktural ekonomi dan keuangan, pelemahan ekspor dan dampak ketidakpastian penyelesaian masalah Brexit,” ujar Perry Warjiyo, di kantor Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/2/2019).
Sementara itu, ekonomi Tiongkok tumbuh melambat didorong melemahnya ekspor akibat ketegangan perdagangan dengan AS serta melambatnya permintaan domestik sebagai dampak proses deleveraging yang masih berlangsung. Sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi dunia yang melambat, harga komoditas global diprakirakan menurun, termasuk harga minyak dunia, serta normalisasi kebijakan moneter di negara maju yang cenderung tidak seketat perkiraan semula dan ketidakpastian di pasar keuangan global yang berkurang.