JAKARTA - PT Pertamina (Persero) akan memulai pembangunan konstruksi kilang Tuban, Jawa Timur pada tahun depan atau 2020. Kilang di Tuban ini termasuk dalam kilang minyak baru atau Grass Root Refinery (GRR).
"Iya (konstruksi paling cepat mulai tahun depan)," kata Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (4/3/2019).
Dia menjelaskan, proses pembangunan kilang dengan nilai investasi USD15-16 miliar ini sudah mencapai pengadaan lahan. Pertamina sudah mendapat izin untuk menggunakan lahan milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Lahan KLHK pemerintah itu sudah dapat persetujuan dari Presiden (Joko Widodo),” kata dia.
Baca Juga: Pembangunan Kilang Tuban Pindah ke Situbondo, Ini Alasannya
Adapun lahan milik KLHK seluas 384 hektare (ha), sementara untuk membangun kilang di Tuban membutuhkan lahan seluar 800 ha. Maka sisanya menggunakan lahan milik rakyat dan saat ini tengah proses penentuan lokasi.
“Sisanya lahan yang masyarakat sudah ada penlok (penentuan lokasi). Sekarang tinggal proses mekanisme pengadaan,” ujar dia.
Dia menyatakan, pada bulan depan pembangunan kilang akan memasuki tahap desain secara umum atau general engineering design (GED). "Itu mulai bulan April dan kira-kira butuh sekitar satu tahun. Tahun depan selesai baru lelang GED," katanya.
Lebih lanjut, tahap berikutnya yakni proses Final Investment Decision (FID) atau keputusan akhir investasi untuk menghitung nilai keekonomian. Kemudian akan masuk ke proses lelang EPC (Engineering, Procurement, and Construction).
"Setelah general engineering design, nanti ada FID, setelah keekonomiannya oke baru langsung ke lelang EPC," ujarnya.
Baca Juga: Pembangunan Kilang Tuban Terkendala Masalah Lahan
Proyek kilang yang dikerjakan oleh Pertamina bersama Rosneft Oil Company, perusahaan minyak asal Rusia tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2025. "Tapi akan beroperasi secara full di tahun 2026," kata dia.
Adapun kilang Tuban akan mampu menghasilkan berbagai produk bahan bakar minyak (BBM) seperti gasoline sebesar 80.000 barel per hari, Solar 99.000 ribu varel per hari, dan Avtur 26.000 barel per hari.
(Dani Jumadil Akhir)