Batara juga bilang, Urban Jakarta juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp46,2 miliar, yang berarti naik hampir empat kali lipat dibandingkan laba pada akhir tahun 2017 sebesar Rp10,4 miliar.”Hal ini menjadikan Urban Jakarta semakin optimis untuk dapat menyelesaikan seluruh proyeknya sesuai dengan target yang telah direncanakan, bahkan mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi," lanjut dia.
Selain itu, Batara bilang, dalam rangka memperkuat citra perusahaan serta membangun identitas dan serta keunggulan komparatif, Urban Jakarta yang baru go public di akhir tahun 2018 ini dengan sangat serius menggarap strategic corporate branding-nya. Proyek ini dimulai dengan melakukan perubahan logo Perusahaan yang langsung diimplementasikan per 1 Maret 2019. "Logo baru tersebut diharapkan dapat lebih baik merepresentasikan Urban Jakarta sebagai perusahaan yang progresif serta fokus di bidang usahanya," imbuhnya.
Di sisi lain, sehubungan dengan akan berakhirnya perjanjian pinjaman konversi antara Urban Jakarta dengan Ibukota Development Ltd. (IDL) juga dinyatakan berakhir. Saat IPO Desember 2018, URBN melakukan konversi pinjaman senilai USD25 juta dan telah direalisasikan pada saat IPO. Jason Chen selaku Direktur Urban Jakarta yang mewakili IDL juga telah mengajukan permohonan pengunduran dirinya. Mengenai hal ini, Batara menyampaikan bahwa direksi telah menerima surat pengunduran diri Bapak Jason pada tanggal 28 Februari lalu.
Namun sesuai dengan ketentuan di Anggaran Dasar Perusahaan serta Peraturan OJK, permohonan tersebut akan diputuskan dan disahkan dalam RUPS Tahunan Urban Jakarta yang akan diselenggarakan pada April mendatang. Batara juga menyampaikan bahwa Urban Jakarta sangat mengapresiasi dukungan dan kinerja yang diberikan oleh Jason Chen selama masa jabatannya. Sebagai informasi, perseroan juga mencatatkan total asset sebesar Rp1,6 triliun atau meningkat sekitar Rp600 miliar dari tahun sebelumnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)