JAKARTA - Kaum milenial bukan hanya memiliki pengaruh besar dalam mengubah sosial-ekonomi dunia. Mereka juga mempunyai ekspektasi yang tinggi untuk mengubah tingkat kualitas hidup mereka sendiri.
Berdasar data Forum Ekonomi Dunia (WEF), sebanyak empat dari lima kaum muda milenial dilaporkan ingin pindah dari negara asal dan meniti karier yang lebih baik di luar negeri.
Tren ini banyak terjadi di Asia. Tren ini juga didorong pesatnya kemajuan sistem teknologi dan komunikasi. Menurut penelitian Value Champion, Singapura merupakan kota terbaik bagi milenial yang ingin mencari pekerjaan baru dengan kualitas hidup terbaik.
Hal ini didukung oleh banyak lapangan pekerjaan dan rendahnya pengangguran. Faktanya, produk domestik bruto (PDB) per kapita Singapura mencapai SGD79.000 (Rp817 juta).
Baca Juga: 10 Kota dengan Hunian Termahal di Dunia 2019
“PDB per kapita Singapura tertinggi dan angka penganggurannya kedua terendah di antara 20 kota Asia lainnya yang kami teliti. Selain itu, perbedaan gaji antara lakilaki dan perempuan juga sangat tipis. Dengan demikian, kaum milenial dapat lebih mudah mencari pekerjaan dengan gaji bagus,” demikian dipaparkan Value Champion.
Singapura juga disebut memiliki tingkat polusi dan kejahatan yang sangat rendah dibanding kota lain. Tokyo menjadi kota impian kedua. Impian ini muncul karena kehidupan di Tokyo sangat seimbang. Ekonominya begitu kuat, biaya hidupnya tidak terlalu mahal, dan lingkungannya juga bagus.
Angka pengangguran di Jepang hanya mencapai 2,5% dengan PDB per kapita mencapai SGD53.000 (Rp548 juta), tertinggi di dalam daftar Value Champions. Di samping itu, penduduk Tokyo mengeluarkan biaya yang lebih rendah untuk sewa tempat tinggal dibandingkan di kota lainnya.
Selisihnya mencapai sekitar 27%. Hong Kong berada di urutan ketiga. Kota administratif China itu memiliki ekonomi yang kuat dengan angka pengangguran 2,8% dan PDB per kapita SGD63.000 (Rp652 juta).
Hong Kong juga merupakan kota sehat. Angka kematian bayi hanya sekitar 0,27% dengan rata-rata usia hidup 84,2 tahun. Namun, biaya hidup di Hong Kong terbilang sangat mahal dibanding kota-kota lainnya.
Menurut Value Champions, warga Hong Kong rata-rata menghabiskan 31% pendapatannya hanya untuk sewa tempat tinggal. Pemotongan gaji sebesar itu dinilai akan menjadi beban yang sangat berat bagi kaum muda milenial. Sebaliknya dari Hong Kong, biaya hidup di Guangzhou jauh lebih murah.
Faktanya, Guangzhou adalah salah satu kota paling terjangkau di Asia. Warga Guangzhou rata-rata hanya mengeluarkan 21% gajinya untuk sewa tempat tinggal. Harga produk di Guangzhou juga murah dengan satu botol bir dibanderol SGD1,22.