JAKARTA - Presiden Joko Widodo memberikan hadiah kepada salah satu mahasiswa Institute Teknologi Nasional (Itenas) Bandung bernama Fauzan Putra. Bukan sepeda, kali ini Jokowi memberikan hadiah berupa pekerjaan kepada mahasiswa tersebut.
Okezone pun langsung menghampiri pria asal Bandung yang mendapatkan hadiah mengejutkan dari Presiden Joko Widodo. Dengan mata berkaca-kaca, dirinya tidak menyangka akan mendapatkan hadiah langsung dari Presiden Jokowi.
"Saya enggak mimpi apapun tadi malam," ujarnya saat dijumpai di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Baca Juga: Punya Sertifikat Konstruksi Dapat 1,5 Kali Gaji Lebih Besar
Bahkan dirinya pun tidak berpikir bisa mendapatkan pekerjaan secepat ini. Pasalnya, dirinya baru saja diwisuda pada Sabtu 9 Maret 2019 lalu sebagai Sarjana Teknik.
Fauzan mengaku akan memberitahu orangtua di Bandung terkait rezeki yang ia dapatkan ini. Termasuk juga memberitahu pihak kampus jika dirinya ditawari pekerjaan oleh Presiden Joko Widodo.
"Ini luar biasa. Saya bakal pulang ke Bandung, saya akan temui orangtua untuk pertama. Dan saya terima kasih banget sama Allah," katanya.
Dirinya mengaku sangat antusias terkait tawaran kerja yang diberikan langsung oleh Presiden Jokowi tersebut. Bahkan dirinya mengaku siap bekerja maksimal meskipun harus ditempatkan di pelosok Indonesia sekalipun.
"Saya tidak kepikiran mau ditempatkan di mana. Tapi Insya Allah kalau ditempatkan di mana pun saya harus bisa," ujarnya.
Baca Juga: Bagikan 16.000 Sertifikat, Menteri PUPR: Presiden Jokowi Ingin Tenaga Konstruksi Premium
Sejauh ini, dia mengaku, telah dimintai nomor telepon oleh seorang pegawai Kementerian PUPR agar dapat dengan mudah dikonfirmasi di kemudian hari.
Apalagi, dengan latar belakan seorang planolog, ia mengaku, memiliki keahlian di bidang perencanaan wilayah terutama dalam hal kebijakan.
"Seperti contohnya Perhutani. Perhutani punya peraturan, kota punya peraturan, di mana seharusnya wilayah-wilayah yang tidak bisa dipakai itu dipakai," ujarnya.
Bahkan dirinya pun terang-terangan memberikan contoh kelemahan dalam penataan tata kota di Indonesia. Menurut Fauzan, ada pada banyaknya tumpang tindih peraturan antara pusat dan daerah.
"Contoh di daerah saya itu di kawasan Bandung Utara, masalahnya di mana? Banyak bangunan yang didirikan di sana tidak sesuai peraturan yang ada," jelasnya.