Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mantan Menkeu Sebut 3 Penyebab Rupiah Bak Roller Coaster

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Kamis, 14 Maret 2019 |16:55 WIB
Mantan Menkeu Sebut 3 Penyebab Rupiah Bak <i>Roller Coaster</i>
Chatib Basri (Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri menyatakan, kondisi ekonomi global saat ini penuh ketidakpastian. Setidaknya hal itu terlihat dari pergerakan kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap mata uang seluruh negara.

Menkeu era SBY ini mengatakan, seperti saat pemerintah merumuskan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019, kurs dolar AS diasumsikan pada level Rp15.000 per USD. Padahal saat ini dolar AS melemah berada di level Rp14.000 per USD.

Kondisi itu menunjukkan pemerintah pun tidak bisa memproyeksi dengan pasti soal nilai tukar Rupiah di tengah gejolak ekonomi global. Menurut Chatib, utamanya ada tiga faktor yang bisa membuat performa kurs Rupiah berubah sewaktu-waktu.

"Rupiah itu bergantung pada tiga hal. Pertama, bagaimana keputusan The Fed (Bank Sentral AS) naikkan atau pertahankan suku bunga, kedua bagaimana harga minyak dan ketiga bagaimana dampak perang dagang," ujarnya dalam acara diskusi ekonomi dan politik di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (14/3/2019).

 Baca Juga: Chatib Basri Sebut Ruang Penurunan Suku Bunga Acuan BI Sempit

Oleh sebab itu, jika salah satu atau bahkan ketiga faktor tersebut bergejolak maka performa Rupiah juga bisa berubah drastis. Meski demikian, bukan berarti ketiga faktor tersebut selalu berdampak negatif bagi Rupiah.

Chatib mengkisahkan, awal mula kenaikan suku bunga acuan AS disebabkan tingkat pengangguran yang menurun di negara itu. Di mana membuat perusahaan kesulitan mencari tenaga kerja sebab para pekerja akan meminta upah yang lebih tinggi.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement