Pemerintah, lanjut dia, sudah mengatur kawasan TOD melalui Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dengan mengeluarkan Peraturan Menteri ATR/BPN Nomor 16/2017 tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Berorientasi Transit. Beleid yang disahkan pada 10 Oktober 2017 tersebut mengatur sejumlah hal terkait pengembangan properti di kawasan transit atau yang lebih dikenal TOD. Misalnya, tentang penentuan dan penetapan lokasi kawasan, pengembangan kawasan, dan kelembagaan TOD.
“Kriteria TOD ini yang akhirnya dipakai sebagai alih-alih bahwa pengembangan properti tersebut masuk dalam TOD,” tandas Meyriana. Meski begitu, sah saja apabila pengembang mengambil jalan seperti itu, membangun properti yang dekat dengan transportasi massal. Yang terpenting harus dilakukan adalah pengembang bisa menjamin keberpihakan publik atas penyediaan hunian terjangkau bagi masyarakat kelas menengah bawah, fasilitas publik, seperti jalur pedestrian hingga ruang terbuka hijau (RTH). Salah satu developer yang kini tengah mengembangkan proyek properti dengan konsep TOD adalah PT Adhi Persada Properti (APP).

Kawasan tersebut bernama LRT Superblock, salah satunya yang berada di Grand Dhika City Bekasi, Jawa Barat. Proyek ini adalah sebuah kawasan mixed use yang terletak tepat di depan pintu tol Bekasi Timur yang menempati area seluas total 15 hektare. Di dalamnya akan terdapat 11 bangunan tinggi yakni apartemen, apartemen servis, perkantoran, dan hotel yang dilengkapi dengan pusat belanja, ballroom , rumah sakit, dan ruko. Tepat di dalam hunian ini adalah tujuan terakhir stasiun LRT dan depo kereta sehingga memudahkan penghuni bepergian ke pusat kota. Ada juga LRT City Bekasi Timur-Green Avenue yang dikembangkan dengan pendekatan pengembangan kota yang bersifat kompak, mengadopsi tata campuran (mixed use ), dilengkapi jaringan pejalan kaki atau sepeda serta maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti LRT, bus rapid transit (BRT), dan angkutan massal lainnya.
APP juga tengah mengembangkan hunian yang terintegrasi dengan moda transportasi commuter line, Cisauk Point, serta terintegrasi dengan bus dan Pasar Modern Intermoda Cisauk. “Semua proyek TOD yang dikembangkan APP terkoneksi dengan LRT, baik masuk langsung ke kawasannya maupun terhubung dengan jembatan menuju stasiun LRT,” ujar Happy Murdianto, Corporate GM Sales & Marketing APP.
(Rendra Hanggara)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)