
“Anda harus menganggapnya serius bahwa itu adalah sinyal untuk perlambatan pertumbuhan atau potensi resesi dalam 12 hingga 18 bulan ke depan. Inilah yang diperhatikan oleh The Fed," kata Kepala Manajemen Pendapatan Tetap Global SEI Investments Co, Sean Simko, di Oaks, Pennsylvania, seperti dikutip Antaranews, Sabtu (23/3/2019).
Pada akhir perdagangan New York, euro turun menjadi USD1,1293 dari USD1,1353 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3207 dari USD1,3075 pada sesi sebelumnya. Dolar Australia turun menjadi USD0,7083 dari USD0,7107.
Dolar AS dibeli 110,06 yen Jepang, lebih rendah dari 110,77 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS naik menjadi 0,9944 franc Swiss dari 0,9937 franc Swiss, dan naik menjadi 1,3413 dolar Kanada dari 1,3376 dolar Kanada.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)