Share

3 Sasaran Reformasi Birokrasi di Era Presiden Jokowi

Selasa 26 Maret 2019 19:50 WIB
https: img.okezone.com content 2019 03 26 320 2035322 3-sasaran-reformasi-birokrasi-di-era-presiden-jokowi-3Se3YfQqRt.jpg Menpan-RB Syafruddin (Foto: Humas PANRB)

JAKARTA - Pemerintah menetapkan tiga sasaran utama reformasi birokrasi. Pertama, pemerintahan yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi, kedua, pemerintah yang efektif dan efisien, serta ketiga, pelayanan publik yang baik dan berkualitas.

Saat ini, Indonesia telah berhasil meningkatkan daya saing bangsa, pada tahun 2017, melonjak dari peringkat ke- 40 menjadi ke- 36. Skor indeks kemudahan berusaha juga meningkat dari 66,47 menjadi 67,96 pada tahun 2018.

Indeks persepsi korupsi dijaga stabil dengan skor 37 di tahun 2017. Indeks efektivitas pemerintahan naik 17 level dari peringkat 103 ke peringkat 18 dari tahun 2015 hingga 2017.

Baca Juga: 2020, Sistem Pemerintahan Sudah Berbasis Online

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Syafruddin mengajakan, kemajuan reformasi birokrasi, yang diukur melalui survei penentuan indeks persepsi pelayanan publik dan indeks persepsi anti korupsi, juga semakin baik. Hasilnya, persepsi publik terhadap postur pelayanan dan anti korupsi terjadi kenaikan di semua level pemerintahan.

“Ini adalah momentum yang baik, menandakan kepercayaan, kepuasan dan legitimasi publik terhadap pemerintahan di alam demokrasi. Sumber kepercayaan diri pemerintah dalam menjalankan program pembangunan nasional. capaian tersebut diraih, melalui perubahan strategi penting dalam tata kelola negara,” ujar Syafruddin, dikutip dari Antaranews, Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Baca Juga: Inovasi Penanaman Modal DKI Jakarta Raih Apresiasi Internasional

Dia menambahkan, untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat maka mindset aparatur sipil negara (ASN) harus diubah. Mereka harus berjuang demi kehidupan, untuk peradaban panjang yang lebih baik dan jauh ke depan, untuk masa depan kemanusiaan, atau kehidupan yang lebih baik untuk anak dan cucu kita.

“Bekerja bukan lagi sekedar untuk menang, bukan untuk mendapatkan nilai, bukan untuk penghargaan, atau bukan untuk predikat prestasi dalam bentuk angka,” ujarnya.

Syafruddin, mengutarakan aparatur sipil negara harus mampu beradaptasi, menjadi leader dan membawa perubahan fundamental untuk organisasinya. Tujuannya, harus mampu menggerakkan reformasi birokrasi untuk berjalannya pemerintahan yang lebih baik.

Follow Berita Okezone di Google News

(fbn)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini