Belum lama ini, emiten konstruksi non-bangunan yang tergabung dalam Kalla Group ini bakal membangun Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Sumatra dan Sulawesi. Dua power plan ini membutuhkan dana senilai Rp11,2 triliun untuk masa pembangunan selama enam tahun. Untuk pembangunan ini nantinya Bukaka akan melakukan fund rising dari pasar modal dengan skema penambahan modal dengan memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD/rights issue). Targetnya perusahaan akan memperoleh dana senilai Rp223 miliar.
Perseroan di akhir tahun lalu juga kembali menguasai 25% saham PT Poso Energy. Sebelumnya, Bukaka sempat melepas 4,49% sehingga kepemilikan sahamnya menjadi sebesar 20,51% dari seluruh saham Poso Energy. Perseroan menjelaskan,alasan dilakukannya transaksi adalah untuk mengembalikan porsi investasi Bukaka dan mengembangkan usaha di bidang ketenagalistrikan. Disampaikannya, pengembalian porsi saham tersebut berkenaan dengan transaksi jual beli saham antara Bukaka, Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan Isam Hadji Kalla (YIHK), dan PT Pamona Energi (PMNE).
Adapun rinciannya, Bukaka membeli 2,43% saham dari YIHK dan 2,06% saham dari PMNE.Poso Energy merupakan entitas anak perusahaan Bukaka yang bergerak di bidang ketenagalistrikan.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)