“Pertama kita akan maksimalkan waktu tempuh perjalanan yang selama ini satu jam (dari menjadi sekitar 45 menit. Kedua, headway yang selama ini 24 sampai 48 menit, agar bisa dikurangi menjadi sekitar 15 menit. Sehingga total waktu yang dihabiskan mulai dari menunggu kedatangan kereta sampai dengan perjalanan dengan jarak terjauh (dari bandara sampai stasiun DJKA) tidak lebih dari satu jam,” ujarnya.
Lebih lanjut Menhub menjelaskan, berupaya untuk mengintegrasikan LRT Sumsel dengan angkutan lain maupun dengan fasilitas yang ada di kota Palembang.
Menurut dia, okupansi LRT Sumsel yang masih rendah karena lintasan LRT masih tumpang tindih dan sejajar dengan angkutan umum lain.
“Itulah yang menyebabkan di satu sisi okupansi LRT masih rendah dan di sisi lain jalan Sudirman Palembang masih macet. Palembang butuh kebijakan untuk merekonstruksi lintasan-lintasan transportasi sehingga LRT dapat diandalkan sebagai angkutan utama, sementara moda-moda lain adalah pendukung,” katanya.
Baca Juga: YLKI: MRT Harus Tambah Fasilitas agar Tidak Seperti LRT Palembang dan Kereta Bandara