Dalam kondisi pelemahan ekonomi global, Indonesia memiliki dua masalah mendasar yakni defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.
"Tahun lalu CAD mengalami pelebaran, itu sejalan dengan kondisi neraca perdagangan yang defisit USD8,8 miliar, menjadi yang tertinggi. Ini masih jadi tantangan terberat kita," ujar dia dalam diskusi ekonomi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
Dia menjelaskan, kondisi ekonomi global menghambat pertumbuhan ekspor Indonesia, sebab permintaan dari negara tujuan mengalami penurunan. Di samping itu impor yang 92%-93% merupakan bahan baku dan barang modal terus berjalan, sehingga membuat terjadinya defisit neraca perdagangan.
"Meski defisit kuartal I 2019 hanya USD160 juta, namun dengan melihat pelemahan global dan volume perdagangan dunia yang turun, maka ada potensi defisit bisa lebih besar pada tahun ini," jelasnya.