JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi dunia yang diproyeksikan semakin melemah akan berimbas pada ekonomi nasional. Hal ini akan berdampak pada dua hal yakni potensi melebarnya defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan (currenct account deficit/CAD).
Dana Moneter Internasional (IMF) telah memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari 3,5% di awal tahun menjadi 3,3% dalam laporan di bulan April. Bank Dunia (World Bank) bahkan memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh 2,9%, turun dari perkiraan sebelumnya yang bisa di 3%.
Sekertaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono menyatakan, proyeksi itu imbas dari kondisi ketidakpastian ekonomi global. Mulai dari perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) yang masih berlanjut, hingga harga komoditas yang fluktuatif.
Baca Juga: IMF Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global, Ini Tanggapan Pengusaha