JAKARTA - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengatakan pengembangan pesawat N219 makin mendorong industri dalam negeri untuk memasok komponen-komponen pembuatan pesawat. Pesawat ini dikembangkan PT Dirgantara Indonesia (Persero) bersama Lapan.
"Pesawat N219 ditargetkan tahun ini selesai sertifikasinya, supaya tahun depan bisa masuk produksi. Sementara jam terbang yang ditargetkan sekitar 340 jam terbang, Saat ini sebagian sudah dilakukan, mudah-mudahan target itu bisa tercapai," kata Kepala Lapan Thomas Djamaluddin, seperti dikutip dari Antaranews, Jakarta, Minggu (28/4/2019).
Di samping pengembangan pesawat N219, pesawat N219 Amfibi juga sudah mulai dikembangkan. Jika tidak segera dikembangkan, kebutuhan dalam negeri akan direbut oleh pihak asing yang memasok pesawat asing.
"Pesawat N219 Amfibi juga sudah dimulai karena kalau tidak segera dimulai kita bisa terlambat karena Indonesia juga membutuhkan untuk destinasi wisata tertentu untuk penerbangan yang di sana tidak ada landasan sehingga perlu pesawat amfibi kalau pihak kita belum siap maka nanti bisa masuk pesawat asing, karenanya itu (pesawat amfibi) juga harus segera diselesaikan," ujarnya.
Baca Juga: PTDI Tawarkan Pesawat Tempur CN235 Gunship di Malaysia