Saat ini, pesawat N219 sedang dalam tahap sertifikasi untuk memastikan nantinya keandalan dan keberfungsian dalam operasional pesawat. "Proses sertifikasi untuk sesuatu yang memang dalam pengembangan itu wajar saja ketika dalam pengujian-pengujian dijumpai masih ada yang harus disempurnakan," katanya.
Dalam proses pengembangan, katanya, ada yang harus ditingkatkan lagi setelah melalui proses pengujian. Dari diskusi dengan industri pesawat internasional, Thomas mendapat informasi bahwa jangka waktu 3-4 tahun merupakan waktu yang terlalu pendek untuk proses pengembangan sampai sertifikasi. Namun, Lapan optimistis mencapai target percepatan pengembangan pesawat N219.
Baca Juga: PTDI Siap Ekspor Pesawat ke Nepal hingga Senegal
"Kami membina juga industri komponen yang nantinya akan mendukung untuk TKDN (Tingkat Komponen Dalam Negeri) dari pesawat N219, seperti industri untuk kaca, untuk 'landing gear', diupayakan dari industri dalam negeri," ujarnya.
Purwarupa Pertama Pesawat N219 itu memiliki kecepatan maksimum mencapai 210 knot dan minimum 59 knot sehingga dengan kecepatan rendah pun pesawat masih bisa terkontrol. Hal itu, penting terutama saat memasuki wilayah yang bertebing dan pegunungan. (yau)
(Rani Hardjanti)