"Ini didorong pertumbuhan bangunan, mesin dan perlengkapan. Tapi kendaraan dan peralatan lainnya mengalami kontraksi," kata dia.
Lalu ekspor berkontribusi sebesar 18,48% atau pertumbuhannya terkontraksi 2,08%. Sedangkan kontribusi impor terkontraksi 18,74% terhadap pertumbuhan ekonomi, di mana laju impor juga melambat 7,75% di kuartal I 2019.

Sedangkan pertumbuhan tertinggi terjadi konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) sebesar 16,93%, meski kontribusinya kecil hanya 1,36% pada pertumbuhan ekonomi.
"LPNRT didorong adanya pemilu 2019, kegiatan partai dan kampanye memberikan kontribusi," kata dia.
Kemudian, konsumsi pemerintah juga mengalami pertumbuhan tinggi yakni 5,21%, kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi sebesar 6,35%. Hal ini didorong kenaikan realisasi belanja dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).