Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Strategi Bappenas Tekan Duo Defisit yang Dikeluhkan Presiden Jokowi

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Kamis, 09 Mei 2019 |12:56 WIB
Strategi Bappenas Tekan Duo Defisit yang Dikeluhkan Presiden Jokowi
Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. Foto: Yohana/Okezone
A
A
A

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluhkan masih terjebaknya Indonesia pada persoalan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) selama 20 tahun terakhir. Menurutnya, hal ini karena kinerja ekspor dan investasi di Indonesia yang masih belum baik.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan, untuk menghadapi tantangan kedua defisit tersebut pihaknya pun sudah memasukkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Baca Juga: 4 Syarat agar Ekonomi Indonesia Terbesar Nomor 5 di Dunia

"Kita dalam lima tahun ke depan melalui RPJMN memang berupaya memperbaiki defisit perdagangan dan defisit transaksi berjalan‎," katanya dalam acara Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (9/5/2019).

Menurutnya, persoalan defisit perdagangan harus diperbaiki dengan mendorong kinerja ekspor. Hal itu dilakukan dengan diversifikasi ke produk manufaktur, bukan hanya bergantung pada ekspor komoditas sumber daya alam saja.

bambang brodjonegoro

Sedangkan CAD dapat dilakukan dengan mendorong potensi pariwisata Indonesia, sehingga bisa semakin menarik devisa untuk masuk. "Lima tahun ke depan pariwisata harus digenjot," katanya.

Selain itu juga, harus memperbaiki sektor-sektor jasa yang masih defisit, seperti jasa pengangkutan kapal. "Jadi itu semua sudah tergambar di RPJMN 2020-2024," tutupnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement