JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) menilai kewajiban penggunaan kapal dan asuransi nasional untuk ekspor batu bara dan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) dengan tujuannya mendorong industri logistik nasional, masih belum siap digunakan.
Presiden Direktur Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, sebagai pelaku usaha tentu harus mendapat kepastian dari pelaku logistik, dalam hal ini pemilik kapal yakni Indonesian National Shipowners Association (INSA).
"Kalau kita yang penting kapalnya dulu. Saya mesti tanya ini teman-teman INSA siap gak. Kapalnya ada tidak, takutnya begitu tidak ada kapal, mati deh," ujarnya, di Jakarta, Rabu (15/5/2019).
Baca Juga: Adaro Bagikan Dividen USD200 Juta
Dia menilai, saat ini kapal nasional untuk angkutan batu bara masih belum siap untuk menerapkan aturan yang dituangkan dalam Permendag 82 Tahun 2017.