”Kebanyakan produk agro, seperti keripik, kopi, dan fesyen itu sangat diminati di sana. Tapi, kuncinya adalah bagaimana kita bisa berkelanjutan melakukan ekspor ke sana,” tuturnya.
Menurut Irwan, masih terdapat kendala bagi produk lokal untuk memasarkan di Eropa. Selain karena belum adanya Free Trade Agreement (FTA) dengan Eropa, produk UKM yang masuk ke Eropa juga harus melalui pihak ketiga.
”Banyak produk kita yang dijual dari Thailand dan Vietnam dengan label mereka, tetapi produknya dari sini. Dengan adanya Indonesia Pop Up Store, Kadin mendukung supaya produk kita bisa langsung dijual tanpa melalui perantara,” ujarnya.
Baca Juga: 10 Ribu IKM Ditargetkan Bisa Go Digital Tahun Ini
Senada dengan Kadin Representative Officer for European Union Maryna Mai mengatakan, produk makanan olahan dan tekstil sangat diminati masyarakat Eropa.