JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis nilai ekspor Indonesia mencapai USD12,60 miliar pada April 2019. Angka tersebut mengalami penurunan 10,80% dibandingkan Maret 2019 sebesar USD14,12 miliar.
Melihat data tersebut, ekspor Indonesia harus bisa lebih maju supaya pertumbuhan ekonomi bisa meningkat. Untuk merealisasikan itu, Indonesia harus belajar dari kemajuan Korea Selatan (Korsel). Menurut Ahli Industrialisasi Rizal Ruswito, untuk mendorong ekspor RI ke-10 besar negara eksportir dunia, Indonesia harus menguasai teknologi dan informasi bukan andalkan Sumber Daya Alam (SDA).
Dia mencontohkan, brand seperti Vivo, Lenovo, Honda hingga Lotte bisa terkenal bukan karena negara pembuatnya mengandalkan SDA. Negara tersebut mampu menguasai teknologi sehingga merk atau brandnya terkenal dan ekspornya bisa maju.
Baca Juga: Ekspor April Turun, BPS: Perdagangan Global Semakin Sulit
"Jadi mereka bukan hanya ekspor barang tapi brandnya menguasai," tuturnya, di Gedung BPPT II, Jakarta, Jumat (17/5/2019).