JAKARTA - Asumsi indikator ekonomi makro 2020 yang diusulkan pemerintah dalam Rancangan Anggapan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2020 di antaranya nilai tukar rupiah yang dipatok pada kisaran level Rp14.000-Rp15.000 per dolar AS (USD).
Ekonom senior Indef Eko mengatakan,target tersebut cukup realistis. Pasalnya hal ini bisa diyakini bisa dicapai oleh Bank Indonesia (BI) dalam menjaga pergerakan mata uang rupiah.
"Poin berikutnya catatan atas asumsi nilai tukar di 2020 sebesar Rp14.000-Rp15.000 per USD. Asumsi ini cukup realistis, artinya masih dalam range yang optimis dapat dicapai oleh BI," ujar Ekonom senior Indef Eko dikutip dari Sindonews, Minggu (26/5/2019).
Menurut Eko, tantangan agar target kurs nilai tukar Rupiah ini dapat tercapai terutama muncul dari neraca transaksi berjalan yang kecenderungan defisitnya melebar. Di samping itu aspek hot money yang trennya meningkat dalam perekonomian Indonesia.
"Jadi faktor ini juga perlu diwaspadai karena sangat sensitif terhadap isu geo politik dan keamanan," jelasnya.