JAKARTA - Saat maskapai lain berlomba-lomba menambah jumlah penerbangan (extra flight) pada musim mudik lebaran tahun ini, Sriwijaya Air justru tidak melakukan hal tersebut. Maskapai akan memaksimalkan jadwal penerbangan yang ada pada mudik dan arus balik lebaran tahun ini.
Direktur Utama Sriwijaya Air Josep Andrian Saul mengatakan, pihaknya memang tidak mengajukan penambahan jumlah penerbangan pada musim mudik lebaran tahun ini. Hal tersebut didasarkan pada sejumlah pertimbangan.
“Kita enggak ada extra flight dulu,” ujarnya di Jakarta, Rabu (28/5/2019).
Baca Juga: Tarif Batas Atas Diturunkan, Sriwijaya Air Tutup Beberapa Rute Penerbangan
Salah satu alasan pertamanya adalah karena maskapai takut merugi jika mengajukan penerbangan tambahan. Apalagi, jumlah penumpang pada lebaran tahun ini relatif sepi dibandingkan tahun lalu.
Berdasarkan datanya, tingkat keterisian pesawat pada musim mudik lebaran tahun ini adalah sebesar 95%. Adapun tujuan penerbangan yang terbesar adalah rute Kalimantan - Jawa, Sumatera - Jawa dan Jawa - Sumatera.
“Tingkat keterisian pada mudik lebaran 95%. Paling banyak Kalimantan ke Jawa, Sumatera ke Jawa, Jawa ke Sumatera,” jelasnya.
Jika melihat data tersebt, lanjut Josep, maskapai akan rugi jika mengajukan penambahan penerbangan. Sebab, pesawat akan sepi ketika balik dari tempat tujuan menuju bandara asal.
Baca Juga: Daftar 10 Pesawat Terbang Terbesar di Dunia
Artinya jika memang ada penambahan, itu pun hanya satu rute extra flight yakni rute Samarinda-Surabaya tang permintaannya sudah kelebihan 10% dari frekuensi normal. Namun, selain rute itu tak ada penerbangan tambahan yang diajukan.
“Kalau mengadakan (extra flight) rugi, karena perginya satu leg saja. Pesawat cuma pergi saja, pas balik kosong. Kita rugi,” jelasnya.
(Rani Hardjanti)