Oleh sebab itu, kini pemerintah berupaya untuk mendorong potensi pertumbuhan ekonomi tidak terus mentok di level 5,3%. Hal itu dilakukan dengan beberapa strategi yaitu transformasi struktural yang meliputi revitalisasi industri manufaktur.
Bambang menyebutkan, pemerintah tengah mengejar target rasio kontribusi industri pengolahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga di atas 20%.
Selain itu, pengolahan pertanian juga perlu didorong modernisasi, artinya produktivitas dari sektor pertanian harus ditingkatkan. Kemudian pertambangan itu harus dihilirisasi sehingga mendorong juga industrialisasi.
"Sektor jasa seperti pariwisata juga harus di modernisasi, sehingga bisa menghasilkan pendapatan lebih memadai bagi pelakunya," katanya.
Baca Juga: Sri Mulyani: RI Butuh Investasi Rp5.823 Triliun pada 2020