Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kursi CEO di Perusahaan Multinasional Dunia Didominasi India

Koran SINDO , Jurnalis-Kamis, 13 Juni 2019 |10:26 WIB
Kursi CEO di Perusahaan Multinasional Dunia Didominasi India
(Foto: Ilustrasi Koran Sindo)
A
A
A

Konsultan IT Tencent, Mike Wu, tidak membantah kapabilitas manajerial bangsa India kuat dan baik. Tapi bangsa China dan Jepang juga tidak kalah pamornya. “Meski Jepang tidak mengekspor CEO sebanyak India, manajerialnya tetap patut diteladani. Selain itu bangsa China dan Jepang menekuni sektor di luar IT,” kata Wu. Berdasarkan kajian Universitas Harvard, proporsi startup teknologi di Silicon Valley yang dipimpin bangsa India naik dari 7% pada 1980-an menjadi 13% pada 1990-an.

Programmer Sina, David Yang, mengatakan bang sa India sangat pandai, antusias, dan dedikatif dalam mengembangkan perangkat lunak. Sebagian besar CEO ternama dari India, baik Satya Nadella ataupun Sundar Pichai, mendapatkan pendidikan dan pengalaman manajemen di luar India.

Berkebalikan dengan India, bangsa China yang tumbuh di luar negeri kembali ke negaranya untuk mengembangkan SDM lokal dan membuka bisnis baru. “Sejak India merdeka pada 1947, ada banyak masalah manajemen mengingat situasi domestik saat itu rumit, mulai dari sengketa keberagaman etnik, agama hingga bahasa. Situasi ini mencetak generasi yang kuat. Bangsa India menjadi amat pandai melakukan manajemen dan komunikasi dari pada China,” kata Wang. Ironisnya bangsa India yang sudah memiliki jabatan tinggi di perusahaan asing lebih sulit dipanggil pulang ke negaranya.

Baca Juga: Ambisi Jeff Bezos Kirim Manusia dan Barang ke Bulan pada 2024

Alasannya gaji di India jauh lebih kecil. Adapun gaji di China dan perusahaan AS hampir setara. Berdasarkan studi Towers Watson pada 2014, gaji eksekutif di China dua kali lipat dari pada di India. Para pebisnis di India mengatakan lingkungan bisnis di India kurang menarik dan sulit akibat korupsi dan sumber daya yang terbatas.

Sebaliknya China menjadi surga startup . Dengan didukung pemerintah, bangsa China mampu membangun perusahaan besar seperti Baidu, Alibaba, Sina, Weibo, Didi. Salah satu pendiri Google, Larry Page, mengaku beruntung memiliki orang secerdas Sundar Pichai di Google.

“Saya telah bertemu dengannya cukup lama dan membimbingnya semampu saya. Saya tentu akan terus melakukannya,” tulis Page di dalam blognya setelah menunjuk Pichai sebagai CEO pada tahun 2015. Sebagai CEO, Pichai bertanggung jawab dalam berbagai proyek utama, mulai dari mesin pencari, iklan, peta, aplikasi hingga Android.

Alumnus The Wharton School itu bergabung dengan Google sejak 2004. Saat itu dia bertanggung jawab dalam pengelolaan produk dan inovasi, terutama Google Chrome dan Drive. Sebelum menjadi bagian dari Google, Pichai bekerja di McKinsey & Company.

Tidak berbeda jauh dengan Pichai, Satya Nadella juga dipercaya para pendiri Microsoft. Sejak bergabung pada 1992, dia disebut berhasil mentransformasi bisnis Microsoft. “Posisi ini benar-benar di luar perkiraan,” kata Nadella.

Majalah Forbes menobatkan Nadella sebagai orang paling berpengaruh ke-72 di dunia. Alumni Jurusan Teknik Komunikasi dan Elektronik Institut Teknologi Manipal itu melanjutkan kuliah di bidang Ilmu Komputer di Universitas Wisconsin dan Universitas Chicago. Dia pernah menjadi staf teknologi Sun Microsystems.

(Muh Shamil)

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement