Sekarang, Terminal 3 bahkan menjadi referensi di Indonesia bagaimana seharusnya terminal penumpang pesawat beroperasi secara efektif dan efisien dengan standar pelayanan tinggi.
Soekarno-Hatta sejak 2017 juga telah dilengkapi dengan Skytrain sebagai moda transportasi antarterminal, sangat berbeda jauh dibandingkan dengan sebelumnya hanya mengandalkan shuttle bus. Kemudian, kereta bandara juga mulai melayani calon penumpang sejak awal 2018 dengan rute dari Stasiun Bekasi, BNI City, Duri, Batu Ceper ke Soekarno-Hatta.
Berbagai infrastruktur pelayanan digital juga bisa dinikmati di Soekarno-Hatta mulai dari wifi berkecepatan tinggi (wi-shock), iMATE Lounge (i-Millennial Airport Travel Experience Lounge), tempat bermain e-sport, hingga personil yang dilengkapi dengan gadget (Digital Officer with Digital Device).
Pengembangan digital juga mencakup dirilisnya aplikasi untuk iOS dan Android guna memudahkan traveler mendapatkan pelayanan sebelum, saat, dan sesudah penerbangan. Ke depannya, kata dia, pelayanan juga akan lebih meningkat dari sisi operasional dengan adanya runway ketiga dan east cross taxiway.
Pihaknya juga tengah bersiap membangun Terminal 4, sebelum nantinya akan dilakukan pembangunan Soekarno-Hatta II. Berbagai pengembangan yang diawali dari transformasi itulah yang menurutnya pada akhirnya membawa Soekarno-Hatta sebagai salah satu merek paling mahal di Indonesia pada 2019.
(Rina Anggraeni-Sindonews)
(Feby Novalius)