JAKARTA – Empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membuktikan diri sebagai perusahaan berkelas dunia. BUMN di maksud PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Keempatnya tercatat masuk dalam daftar perusahaan publik terbesar di dunia pada 2019 versi majalah ekonomi asal Amerika Serikat (AS) Forbes.
Total Forbes merilis daftar 2.000 perusahaan publik global terbesar di dunia pada 2019 yang berasal dari 61 negara. Mereka terpilih berdasar kriteria perusahaan publik global terbesar, mengacu pada ukuran kapitalisasi pasar, penjualan atau pendapatan, laba, dan aset yang dimiliki pada tahun 2018.
Berdasar kriteria tersebut, BRI paling unggul di antara BUMN Tanah Air dengan menempati posisi ke-363, disusul berturut-turut Bank Mandiri (481), PT Telkom Indonesia ( 747), dan BNI ( 835).
Selain empat BUMN, dua perusahaan terbuka nasional juga masuk dalam daftar Forbes, yakni BCA yang menempati peringkat ke-553 dan Gudang Garam yang berada pada posisi ke-1.448. Pada 2019 ini perusahaan yang menempati posisi papan atas tidak berbeda jauh dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: AirNav Siapkan Navigasi Berbasis Satelit di Bandara Baru Yogyakarta
Perusahaan dimaksud berturut-turut ICBC (China), JPMorgan Chase (AS), China Construction Bank (China), Agricultural Bank of China (China), Bank of America (AS), Apple (AS), Ping An Insurance Group China (Bank of China), Royal Dutch Shell (Belanda), dan Wells Fargo (AS).
Secara total dari 2.000 perusahaan dunia yang masuk daftar Forbes, terbanyak perusahaan asal AS dengan 575 perusahaan, China dan Hong Kong (309 perusahaan), serta Jepang (223 perusahaan). Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi yang diraih empat BUMN tersebut.
Dia menilai hal itu sebagai bentuk pengakuan dan apresiasi dunia internasional terhadap kinerja BUMN. Di sisi lain raihan tersebut juga sebagai bukti keseriusan BUMN untuk selalu mewujudkan visi jangka panjang sebagai penyedia layanan dan memiliki kinerja yang terbaik.
“Peringkat Forbes ini menunjukkan bahwa BUMN Indonesia memiliki daya saing yang kuat dengan perusahaan top global lainnya,” ungkap Rini di Jakarta kemarin. Menurut dia, pencapaian empat BUMN tersebut juga tak lepas dari kinerja BUMN yang semakin kuat dan kokoh berkat kerja keras dan sinergi yang dibangun melalui visi BUMN One Nation, One Vision, One Family, to Excellence.
Baca Juga: Beroperasi Akhir April, Bandara Internasional Yogyakarta Mulai Diuji Coba
Dia menyebut, saat pertama dirinya ditunjuk sebagai menteri BUMN, keuntungan BUMN Rp143 triliun. Dengan kerja keras seluruh insan BUMN, pada 2018 untungnya tembus Rp200 triliun.
Rini menegaskan, kinerja positif ini akan dijaga dan ditingkatkan agar BUMN dapat terus melayani negeri, menjadi agen pembangunan yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. “Kementerian BUMN senantiasa berkomitmen untuk selalu meningkatkan kinerja dan layanan seluruh BUMN. Termasuk juga memperkuat peran BUMN sebagai agen pembangunan,” kata Rini. Sebagai informasi, BRI yang merupakan bank terbesar di Indonesia ini memiliki kapitalisasi pasar (market cap) USD38,8 miliar. Bank yang berdiri pada 1895 ini memiliki aset sebesar USD90,2 miliar.
BRI yang fokus membiayai sektor mikro dan ritel, terutama UMKM, ini memiliki pendapatan sebesar USD 9,4 miliar dan dengan laba yang diperoleh sebesar USD2,3 miliar dan aset USD90,2 miliar. Bank Mandiri menempati posisi ke-481.
Bank Mandiri yang lebih banyak menggarap sektor korporasi, komersial, serta bisnis ini memiliki aset sebesar USD83,6 miliar dan kapitalisasi pasar sebesar USD25,9 miliar. Kinerja juga positif dengan pendapatan USD 8 miliar dan laba yang diraih sebanyak USD 1,8 miliar.