Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Neraca Perdagangan Mei 2019 Surplus, BPS: Belum Ideal

Yohana Artha Uly , Jurnalis-Senin, 24 Juni 2019 |17:23 WIB
Neraca Perdagangan Mei 2019 Surplus, BPS: Belum Ideal
Foto: Okezone
A
A
A

Mengenai harga komoditas, Suhariyanto menjelaskan, komoditas ekspor utama Indonesia seperti minyak kelapa sawit (crude palm oil) dan batu bara mengalami penurunan harga meski volume barang yang diekspor meningkat.

Nilai total ekspor minyak kelapa sawit mengalami penurunan 17,87% selama periode Januari-Mei 2019. Adapun volume ekspor sawit meningkat 7,9%, namun harganya turun 14,7%.

Hal serupa juga terjadi pada komoditas batu bara, di mana volume ekspor meningkat namun harganya anjlok 21% sejak awal tahun. "Berbeda situasi dengan karet yang mengalami penurunan volume ekspor 11,17%, sementara harganya naik 4,12%," kata dia.

Impor Bawang Putih Melonjak 57,5%, BPS: Semua dari China

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bawang putih menjadi komoditas yang mengalami peningkatan impor tertinggi pada Mei 2019. Tercatat selama bulan lalu impor bawang putih mencapai 69.507 ton atau senilai USD76,4 juta.

Nilai ini meningkat signifikan yakni 57,5% dibandingkan dengan Mei 2018 yang sebesar USD44,2 juta atau mencapai 51.367 ton. Impor ini seluruhnya berasal dari China.

"Pada Mei impor barang konsumsi memang meningkat, komoditas utamanya adalah bawang putih. Peningkatan impor ini untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan itu berasal dari China," jelas Kepala BPS Suhariyanto

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement