Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

FAA Temukan Masalah Baru pada Boeing 737 MAX

Koran SINDO , Jurnalis-Jum'at, 28 Juni 2019 |11:15 WIB
FAA Temukan Masalah Baru pada Boeing 737 MAX
Foto: Reuters
A
A
A

WASHINGTON – Badan Penerbangan Federal Amerika Serikat (FAA) mengidentifikasi risiko baru yang harus diatasi Boeing Co di 737 MAX sebelum pesawat jenis itu bisa kembali dioperasikan.

Risiko itu ditemukan sela ma tes simulator pekan lalu dan belum jelas apakah masalah itu bisa diatasi dengan perbaikan software atau memerlukan perbaikan hardware yang lebih rumit. Sumber yang mengetahui masalah itu menjelaskan pada kantor berita Reuters secara anonim.

 Baca Juga: Boeing Rampungkan Perbaikan Software Pesawat 737 Max

FAA tidak menjelaskan dengan rinci masalah terbaru yang dialami Boeing tersebut. Saat ini Boeing masih bekerja untuk dapat kembali menerbangkan 737 MAX yang berhenti beroperasi di penjuru dunia sejak Maret seusai dua kecelakaan mematikan dalam lima bulan.

“Masalah baru itu berarti Boeing tidak akan melakukan tes terbang sertifikasi hingga 8 Juli dalam skenario terbaik,” kata sumber tersebut. FAA akan menghabiskan waktu dua hingga tiga pekan untuk meninjau ulang hasil investigasi sebelum memutuskan apakah mereka mengizinkan pesawat itu kembali beroperasi.

Bulan lalu, perwakilan FAA menjelaskan pada industri penerbangan bahwa persetujuan 737 MAX dapat terjadi paling cepat pada akhir Juni.

Baca Juga: Minta Maaf, Boeing Akui Kesalahan Sistemnya Sebabkan Dua Kecelakaan Pesawat 737 MAX 8

Produsen pesawat terbesar di dunia itu bekerja keras memperbaiki sistem pencegah stall yang disebut MCAS sejak kecelakaan Lion Air di Indonesia pada Oktober lalu, saat para pilot diyakini kalah setelah melawan software yang berulang kali membuat hidung pesawat menukik turun. Kecelakaan kedua terjadi pada Maret di Etiopia yang juga melibatkan MCAS. Dua kecelakaan itu menewaskan total 346 orang.

“Pada isu paling baru, proses FAA didesain untuk menemukan dan menyoroti berbagai potensi risiko. FAA baru-baru ini menemukan risiko potensial yang harus diantisipasi Boeing,” ungkap pernyataan FAA dalam email pada Reuters. FAA menambahkan, “FAA akan mencabut perintah larang an pesawat saat kami meng anggapnya aman untuk dilakukan.”

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement