Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Rupiah Tembus Rp15.000/USD, Sri Mulyani: 2018 Bukan Tahun yang Mudah

Taufik Fajar , Jurnalis-Kamis, 04 Juli 2019 |14:41 WIB
Rupiah Tembus Rp15.000/USD, Sri Mulyani: 2018 Bukan Tahun yang Mudah
Foto: Taufik Okezone
A
A
A

Maka itu, lanjut dia, apabila dilihat Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran Tahun Berkenaan (Silpa) meningkat ditahun 2018 mencapai lebih dari Rp175 trilun. Ini tentu baik kalau pemerintah punya Silpa, tapi mungkin sisi cost of money belum optimal.

"Karena seharunya kita bisa lebih tepat dan akurat namun kondisi ekonomi bergejolak cipatkan suasana di mana kita perlu berjaga-jaga. Dan itu sebabkan kadang kadang financing kita sesuai UU APBN tapi realisasi lebih kecil," kata dia.

Sisi neraca, lanjut dia yang perlu digarisbawahi bahwa tidak semua belanja pemerintah bisa jadi ekuitas. "Di mana ini sebabkan neraca kita ekuitas tidak naik sebab banyak belanja modal dilakukan didaerah yang tidak terekam di LKPP," tutur dia.

Kemudian, tutur dia banyak belanja pemerintah pusat (pempus), dihibahkan ke daerah itu kemudian catatan di pempus menjadi kurang, sehingga kalau baca neraca di pusat saja mungkin bisa timbulkan kesalahan. Sebab seluruh belanja dilakukan di pusat dan tidak tercatat atau terekam dalam tambahan aset pempus.

"Pasalnya tadi neraca pemda belum kita konsolidasi dan banyak belanja itu ada di daerah maupun dihibahkan ke daerah. Namun kami akan terus menjaga agar neraca dan laporan keuangan pemerintah tidak hanya WTP tapi sehat. Sehat itu artinya bahwa sisi belanja operasional bisa dibiayai oleh pendapatan operasional sehingga tidak alami defisit," katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement