Dengan demikian, lanjut Nicke, Pertamina sudah mengatur sedemikian rupa agar harga avtur menjadi kompetitif, sehingga bisa mensupport industri. Di sisi lain, Pertamina juga harus menjaga permintaan avtur meningkat.
Menurutnya, permintaan turun juga akan membahayakan bagi Pertamina. "Karena produksi jadi tidak terserap," imbuhnya.
Baca juga: Arus Balik, Konsumsi Avtur di Bandara Adi Soemarmo Solo Turun 40%
Berdasarkan data WFS Shell dan China National Aviation Fuel (CNAF) dan Blue Sky (per Februari 2019) yang selalu diterbitkan secara periodik, harga avtur Pertamina di Soekarno Hatta USD42,3 sen per liter.
Harga tersebut lebih murah dibandingkan dengan beberapa harga avtur di bandara internasional lainnya, seperti Changi, Singapura sebagai salah satu bandara tersibuk di dunia yang mencapai USD56,8 sen per liter, dan bandara di China yang sebesar USD46,13 sen per liter-nya.
Bahkan harga avtur Pertamina ini, perbandingannya dua kali lipat lebih murah dibanding bandara SYD Kingsford di Australia dengan harga USD103,11 sen per liter.
(Fakhri Rezy)